2.4.11 Darah dan pembekuan darah

Darah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah mengangkut oksigen dari paru-paru atau insang ke jaringan tubuh. Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas. Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru, mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda, biru, atau kuning oranye).
 
 
SYSTEM PEMBEKUAN DARAH 
 
Pembekuan Darah
Setiap orang mengetahui bahwa pendarahan akhirnya akan
berhenti ketika terjadi luka atau terdapat luka lama yang
mengeluarkan darah kembali. Di tempat terjadinya
pendarahan, gumpalan darah beku terbentuk, sehingga
menyumbat dan menyembuhkan luka pada saatnya.
Hilangnya satu bagian dari komponen penggumpal darah
dari sistem ini atau kerusakan apa pun padanya akan
menjadikan keseluruhan proses tidak bekerja.
Darah harus membeku pada waktu dan tempat yang tepat,
dan ketika keadaannya telah pulih seperti sedia kala tidak
terjadi pendarahan lagi maka beberapa komponen
penggumpal beku itu lenyap. Sistem ini bekerja sempurna
secara otomatis.
Jika terjadi pendarahan, pembekuan darah harus terbentuk
segera untuk mencegah kematian akibat cairan darahnya
habis. Selain itu, darah beku tersebut harus menutupi
keseluruhan luka, dan lebih penting dan hebat lagi
penggumpalan hanya terbentuk tepat di bagian yang luka .
Jika tidak demikian , tentu seluruh darah makhluk hidup
akan membeku dan menyebabkan kematian, itulah
mengapa bekuan darah itu harus terjadi pada waktu dan
tempat yang tepat OK
Terus siapa , komponennya apa , dimana pembekuan itu
terjadi ? akan diuraikan materi ini . sebelumnya lihat
gambar sebagai bayangan / untuk berimaginasi
Trombocyt adalah bagian sel darah berupa keping-keping
darah yang berperan dalam pembekuan darah. di dalam
tubuh setiap CC mengandung 200 - 300 ribu butir
trombocyt . bagian lain yang ikut berperan dalam
pembekuan darah adalah protein darah yang ada di plasma
darah yaitu Protrombin dan Fibrinogen selain vitamin K
dan ion Calsium . Prosesnya sederhana rumusannya :
TTP-TFF(Trombocyt- Trombokinas e- Protrombin-
Trombin-Fibrinogen-Fibrin)
Cara Kerja Pembekuan
Darah: Ketika luka mulai
mengeluarkan darah pada
tubuh kita, maka trombo cyt
akan tersangkut bagi an yang
kasar karena luka itu ,
trombocyt pecah
mengeluarkan enzim
trombokinase/tromboplastin .
enzim segera bergabung
dengan kalsium , vit K dan
protrombin protein darah
yang ada di plasma darah.
komponen itu terjadi reaksi
kimia yang akhirnya
membentuk jalinan benang-
benang yang dihasilkan
membentuk lapisan
pelindung. Lapisan sel-sel
paling atas akhirnya mati,
menumpuk, sehingga
membentuk keropeng. Di
bawah keropeng ini, atau
lapisan pelindung, sel-sel
baru sedang terbentuk.
Ketika sel-sel yang rusak
telah selesai diperbarui,
keropeng tersebut akan
mengelupas.
no 1 : IonCals iu m , no 2Tromb ok in as e/Tromb op las tin dan no 3 Benang Fibrin
Trombin adalah protein yang membantu proses pembekuan berupa enzim pembekuan
darah. Enzim ini hanya dihasilkan di tempat yang terluka yang terbentuk karena reaksi
kimia antara protein Protrombin , enzim trombokinase dan vit K serta Ca . Jumlahnya
tidak boleh melebihi atau pun kurang dari yang diperlukan. Proses ini terjadi melalui
pengawasan yang begitu ketat sehingga trombin hanya terbentuk saat benar-benar ada
luka sesungguhnya pada jaringan. Segera setelah enzim trombin mencapai jumlah yang
memadai di dalam tubuh, fibrinogen yang ada di plasma darah berupa protein-protein
membentuk juluran benang disebut Fibrin. Dalam waktu singkat, sekumpulan serat
membentuk jaring, yang terbentuk di tempat keluarnya darah. Ketika luka telah sembuh
sama sekali, gumpalan tersebut akan hilang. OK (TTP-TF